Cara Ampuh Agar Data di E-Commerce Tidak Mudah Dibobol Hacker

Advertisement

Cara Ampuh Agar Data di E-Commerce Tidak Mudah Dibobol Hacker

Andhika Tulus Pangestu
Rabu, 06 Mei 2020


Nextren.com - Keberadaan e-commerce di masa pandemi seperti sekarang memang dibutuhkan bagi para konsumen.

Berbelanja secara online dapat membantu masyarakt untuk menjalankan karantina yang ditetapkan oleh Pemerintah Negara.

Namun, beberapa waktu lalu sempat terjadi sebuah isu peretasan data para pengguna e-commerce di Indonesia.

Ya, kabar tersebut menimpa salah satu perusahaan penyedia layanan jual-beli online Tokopedia.

Dikabarkan bahwa data dari 91 juta pengguna Tokopedia telah berhasil diambil dan dijual di dark web seharga 76 juta Rupiah.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate juga sudah memberikan tanggapan terkait masalah ini.

Menteri Johnny mengatakan bahwa Kemenkominfo akan secara serius melakukan evaluasi, penyelidikan, dan mitigasi teknis.

Pihak kementerian terkait juga melakukan kerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menangani kebocoran data e-commerce ini.

Namun, sebagai pengguna, tentunya kita juga harus melakukan beberapa antisipasi sebelum pihak berwenang yang melakukannya.

Dilansir dari Nextren, kita memiliki beberapa cara yang mungkin bisa menjadi tindakan pencegahannya.

1. Aktifkan Update Otomatis

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah pengaktifan update secara otomatis pada aplikasi.

Hal ini menjadi alternatif pertama karena kamu bisa dengan cepat mendapatkan versi terbaru dari aplikasi.

Pembaruan aplikasi biasanya tidak hanya dari segi fitur, namun juga dari sisi keamanannya.

Untuk itu, cara ini dianggap sangat perlu untuk dilakukan oleh para pengguna e-commerce.

2. Ubah Password

Cara kedua yang bisa kalian gunakan untuk mengamankan data kalian adalah mengubah password.

Langkah ini memang cukup klasik, namun mengubah password dapat membuat data kamu bisa lebih aman dari para hacker.

3. Lapor ke Pihak E-Commerce

Selanjutnya adalah melaporkan ke pihak perusahaan sebagai penanggung jawab.

Hal ini mungkin bisa digunakan saat akun e-commerce milikmu tidak bisa diakses atau log in.

Meskipun belum pasti bahwa akunmu diretas, namun untuk melakukan tindakan yang tepat, sepertinya menyerahkan masalah ke pihak e-commerce adalah langkah yang baik.

4. Aktifkan Two-Factor Authentication

Sebenarnya untuk two-factor authentication ini sudah secara otomatis akan aktif di beberapa aplikasi e-commerce.

Namun, kamu harus menggunakan aplikasi tambahan yaitu Google Authenticator yang bisa kamu download di Google Play Store ataupun AppStore.

Jadi nantinya kamu diharuskan untuk scan barcode yang ditampilkan oleh aplikasi e-commerce di layar smartphone.

Nah, itu lah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebagai tindakan awal pencegahan dari hacker di aplikasi e-commerce.

Semoga kejadian yang terjadi di Tokopedia pada hari Minggu lalu bisa membuat perusahaan-perusahaan e-commerce lainnya dapat meningkatkan keamanan dengan cepat bagi para penggunanya.